Senin, 20 Oktober 2008

Laskar Pelangi


1 syawal, Lebaraaan...!!
Maaf lahir batin..., maafkan juga karena telat meng-up date blog ;p Hehe...

Akhirnya tiba saatnya aku ke Bogor, tempat yang kata ibuku akan menjadi rumahku. Sedih sekali meninggalkan nenek, mbah, om, semuanya di karawang. Nenek nangis sampai mengantar aku naik mobil.. benar-benar sedih... Ibuku juga sedih, tapi Ibu bilang perpisahan itu hal yang biasa dalam hidup, suatu saat jika Allah mengijinkan, pasti akan ada pertemuan lagi. Rasanya seram juga memikirkan kehidupan di depan sana jika harus mengalami kesedihan seperti ini berulang kali. Ya Allah, jadikanlah aku manusia yang kuat, agar bisa menghadapi dunia dan segala hal di dalamnya dengan tegar.

Tiba di Bogor!
Langsung diajak ke mall sama ibu dan papa, katanya eyang akan ngajak nonton bioskop bareng anak-anak dari sekolahnya dompet dhuafa. Ibu kelihatannya agak bimbang... hihihi. Aku tau ibu suka sekali film, pasti ibu ingin nonton. Apalagi ini film yang di angkat dari novel yang sempat membuat ibu mengharu biru.

Yes! Akhirnya ibu masuk juga, dengan aku di pangkuannya. Waaah... sepertinya cuma aku sendiri yang bayi disana, walaupun banyak sekali anak-anak yang nonton. Oya, pada hari lebaran itu, aku genap berusia 2 bulan kurang seminggu.Aku masih belum mengerti sih sebetulnya, jadi aku cuma memejamkan mata selama di bioskop, dan ibu masih setia memeluk aku di pangkuannya, mengahangatkan aku dari dinginnya suhu di bioskop, bbrrrr....

Aku bisa mendengar suara yang mengelegar, sepertinya dari layar besar bergambar yang ada di depan. Aku mendengar orang-orang yang berbincang, tertawa, berteriak, menyanyi juga menangis. Aku tidak paham apa yang terjadi. Yang paling jelas aku dengar adalah degup jantung ibuku, dan yang paling bisa kurasakan adalah getaran halus dari tubuh ibuku. Dari semua itu aku memahami satu hal, ibuku sedang bahagia. Dan ada suatu saat dimana, darah ibuku berdesir kencang, jantungnya berdegup keras, tubuhnya menghangat, ibuku sedang bersemangat. Apa gerangan yang ditontonya, seperti apa filmnya? Aku jadi penasaran, hingga perlahan aku mendengar sebuah lagu yang cukup enak (yang kemudian selalu dinyanyikan ulang oleh ibuku berhari-hari kedepan) “Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukkan dunia...“ kalau tidak salah begitulah bunyi awal lagunya... Sepertinya film ini cukup luar biasa, karena setelah keluar bioskop, ibuku berbisik pelan padaku... “Kau harus kenalan dengan ikal, mahar, lintang dan kawan-kawannya untuk belajar bermimpi dan berlari sekuat tenaga untuk meraihnya...“

Siapakah mereka, ibu?

Lalu aku dengar ibuku berdendang, “cepatlah besar, matahariku...“

Tidak ada komentar: